Peristiwa Kerasulan Nabi Muhammad SAW
05.05.00
Add Comment
Sebuah kabilah merasa lebih terhormat dari kabilah yang lain. Sebuah suku merasa suatu tinggi dari suku yang lain. Lebih dari itu membunuh manusia dianggap sebagai yang biasa saja. Bahkan yang lebih menyakitkan membunuh anak perempuannya sendiri karena menjadi aib.
Muhammad Nabi saw, selalu merenungkan dan mencari pencerahan untuk memperbaiki kehidupan yang sudah melenceng dan rusak dari moral dan Nabi Muhammad saw. menyendiri di sebuah gua yang letaknya beberapa kilometer dari arah utara kota Mekah. Gua itu bernama Gua Hira, yang berada pada gugusan Jabal Nur(Gunung Nur). Di situ Nabi Muhammad saw dengan membawa perbekalan menghabiskan hari-harinya merenung dan menyucikan jiwanya agar dekat kepada sang penciptanya.
Suatu malam hal yang sangat hebat terjadi. Malam itu memberikan pengalaman yang sangat menggetarkan hati Nabi Muhammad saw. Malam itu tanggal 17 Ramadan 611 M, ketika Nabi Muhammad dikejutkan oleh kehadiran sosok Malaikat Jibril. Malaikat Jibril adalah utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalah dan pesan-pesan kenabian kepada para nabi dan rasul Nya.
Malam itu Jibril menemui Nabi Muhammad saw. Nabi Muhammad saw. dibuatnya sangat takut, tapi kemudian pesannya bahwa dirinya adalah utusan dari Allah swt. Malam it Jibril menyampaikan wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad saw Wahyu pertama inilah yang menandai turunya Alquran di muka bumi
"Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Mahamulia. Dia telah mengajarkan dengan Qalam. Dia telah mengajarkan manusia apa yang mereka tidak ketahui" (al Alaq: 96:1-5)
Malam diturunkannya wahyu pertama diperingati sebagai malam Nuzulul Quran. ulama berpendapat bahwa malam diturunkannya Alquran itu juga diyakini sebagai malam Lailatul Qadar. Malam yang nilai pahalanya jika mendapatkannya setara dengan 1000 bulan atau sekitar 83 tahun beribadah, tapi ada yang mengatakan bahwa malam itu berada di hari-hari yang ganjil pada sepuluh hari terakhir
Berulang kali Jibril mengajarkan ayat itu kepada Nabi Muhammad saw. tapi Nabi Muhammad saw. mengalami kesulitan. Nabi Muhammad saw. selalu menjawab"Ma ana bi qaari, (Aku tidak bisa membaca)". Lalu Jibril memeluk Nabi Muhammad saw
Selepas kejadian itu Nabi Muhammad saw mengalami ketakutan yang luar biasa. Nabi Muhammad saw segera pulang ke rumah. Nabi Muhammad saw. seperti demam karena pengalaman yang maha dahsyat yang dialaminya. Nabi Muhammad saw meminta istrinya untuk menyelimutinya. Badannya menggigil berkeringat
Khadijah menjadi cemas melihat suaminya yang tiba-tiba sakit. Dia lalu merawat Nabi Muhammad tapi hati Siti Khadiah dicekam rasa cemas dan khawatir. Dia tidak bisa tenang melihat suaminya yang mengalami ketakutan itu. Kemudian dia mendatangi seorang pendeta bernama Waraqah bin Nufail, Pendeta Waraqah masih memiliki hubungan darah dengan dirinya. Diam-diam Khadiah menceritakan keadaan suaminya, tapi alangkah kagetnya Khadijah ketika Waraqah memberitahukan bahwa suaminya adalah seorang nabi. Nabi seperti halnya: lsa as Musa as, Ibrahim as, dan lainnya, Bahkan Waraqah beranji andai saja dia masih muda, maka dia akan menjadi pengikut Nabi Muhammad saw. Hati Khadijah menjadi tenang dan bahagia mendengar penjelasan pendeta Waraqah. Para pendeta adalah orang-orang suci yang mengetahui tanda-tanda kenabian.
Dia membaca kitab sucinya dan mengetahui bahwa akan datang suatu waktu nabi dari bangsa Arab, sebagai bangsa yang masih bersaudara dengan bangsa lsrael. Tetapi orang Yahudi dan Nasrani yang dan sombong tidak mau menerima firman Tuhan picik yang mengatakan bahwa akan datang nabi yang menutup para nabi dari bangsa Arab. menganggap dirinya bangsa yang terpilih dan dimuliakan Tuhan, tapi mereka Mereka tidak mau menaati perintah Tuhannya.
Sejak diturunkannya pertama, Nabi Muhammad saw, sendiri. sendiri. Berkali-kali Muhammad saw bergumul dengan perasaannya"Benarkah aku seorang nabi?"
Pertanyaan itu terus muncul dan membuatnya gelisah. Tapi anehnya sejak wahyu pertama itu Malaikat Jibril tidak pernah muncul lagi. Sebenarnya Nabi Muhammad saw. ingin sekali bisa kedatangan Malaikat Jibril untuk memastikan dirinya. Menurut para ahli, kurang lebih 3 tahun dari wahyu pertama itu baru kemudian datang wahyu yang kedua. Wahyu kedua berisi teguran kepada Nabi Muhammad saw. agar segera melakukan peneguran dan peringatan kepada orang-orang Arab. Nabi Muhammad saw digambarkan sebagai orang yang berselimut. Orang yang belum melakukan pencerahan kepada orang lain dengan mengajak dan berdakwah kepada jalan yang benar.
"Hai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan. Hendaklah engkau mengagungkan Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, Tinggalkanlah perbuatan dosa dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang banyak, dan untuk memenuhi panggilan perintah Tuhanmu bersabarlah," (al Mudatsir: 1-7)
Dengan turunya wahyu kedua hati Nabi Muhammad saw, menjadi yakin dan tenteram. Kini Nabi Muhammad saw benar-benar yakin bahwa dirinya adalah seorang nabi Allah swt seperti Isa as, Musa a s. Ibrahim as, dan lainnya. Nabi Muhammad saw tahu menjadi seorang nabi berarti mengemban tugas yang sangat berat. Rintangan dan halangan, penentangan, dan penganiayaan akan men Tetapi Nabi Muhammad saw telah menerima de sepenuh hati dan jivwa. Allah swt. juga telah menyiapkan mentalitas dan kepribadian Nabi Muhammad saw. dari sejak dalam kandungan hingga menjelang masa kenabian. Nabi Muhammad saw benar-benar sebuah para yang an disempumakan untuk mengemban sebagai nabi penutup nabi(Khatamul al anbiyaa wal al mursalin)
Sejak diturunkannya pertama, Nabi Muhammad saw, sendiri. sendiri. Berkali-kali Muhammad saw bergumul dengan perasaannya"Benarkah aku seorang nabi?"
Pertanyaan itu terus muncul dan membuatnya gelisah. Tapi anehnya sejak wahyu pertama itu Malaikat Jibril tidak pernah muncul lagi. Sebenarnya Nabi Muhammad saw. ingin sekali bisa kedatangan Malaikat Jibril untuk memastikan dirinya. Menurut para ahli, kurang lebih 3 tahun dari wahyu pertama itu baru kemudian datang wahyu yang kedua. Wahyu kedua berisi teguran kepada Nabi Muhammad saw. agar segera melakukan peneguran dan peringatan kepada orang-orang Arab. Nabi Muhammad saw digambarkan sebagai orang yang berselimut. Orang yang belum melakukan pencerahan kepada orang lain dengan mengajak dan berdakwah kepada jalan yang benar.
"Hai orang yang berselimut, bangun dan berilah peringatan. Hendaklah engkau mengagungkan Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, Tinggalkanlah perbuatan dosa dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang banyak, dan untuk memenuhi panggilan perintah Tuhanmu bersabarlah," (al Mudatsir: 1-7)
Dengan turunya wahyu kedua hati Nabi Muhammad saw, menjadi yakin dan tenteram. Kini Nabi Muhammad saw benar-benar yakin bahwa dirinya adalah seorang nabi Allah swt seperti Isa as, Musa a s. Ibrahim as, dan lainnya. Nabi Muhammad saw tahu menjadi seorang nabi berarti mengemban tugas yang sangat berat. Rintangan dan halangan, penentangan, dan penganiayaan akan men Tetapi Nabi Muhammad saw telah menerima de sepenuh hati dan jivwa. Allah swt. juga telah menyiapkan mentalitas dan kepribadian Nabi Muhammad saw. dari sejak dalam kandungan hingga menjelang masa kenabian. Nabi Muhammad saw benar-benar sebuah para yang an disempumakan untuk mengemban sebagai nabi penutup nabi(Khatamul al anbiyaa wal al mursalin)
0 Response to "Peristiwa Kerasulan Nabi Muhammad SAW"
Posting Komentar